Minggu, 25 November 2012

Guru Ngaji..



TUGAS BAHASA INDONESIA
Dosen Pembimbing : Sugito Martowirjo

Disusun Oleh:
Kelas 3KA28
Ika Intan Rahmawati    (13110400)


Guru Ngaji..


Apa sih yang ada di dalam fikiran kalian tentang Guru Ngaji? Mungkin seperti seorang perempuan yang berjilbab lebar , memakai baju gamis, bergelang tasbih dan selalu membawa Al-Quran? Atau seorang lelaki yang selalu memakai peci dan baju kokoh serta membawa Al-Quran? Yah, memang benar biasanya seorang Guru Ngaji digambarkan seperti itu. Mungkin kamu sewaktu kecil pernah berkumpul di mushala, pagi hari atau sore hari bersama teman-teman untuk mengaji . Pasti kalau kita mengaji kita membutuhkan guru atau yang disebut dengan Guru Ngaji untuk mengajarkan dan membimbing kita supaya kelak kita pandai membaca Al-Quran.  Tapi sebenarnya tujuan guru ngaji mengajarkan anak didiknya bukan hanya sekedar mengajarkan membaca Al-Quran , namun juga untuk meletakkan dasar dari pengetahuan agama dan menunjang pendidikan agama dari usia dini terutama aqidah dan akhlak kita.
Memang tidak dibutuhkan sebuah kriteria khusus untuk menjadi seorang guru ngaji, banyak yang bilang yang penting punya kemampuan dalam membaca Al-Quran dan mengajarkannya , hal tersebut sudah cukup . Tapi sebenarnya seorang guru ngaji adalah orang pertama yang akan menjawab pertanyaan muridnya terutama mengenai hal-hal yang yang membutuhkan jawaban bijaksana, misalnya sesuatu yang dilihat dari sudut pandang agama.
Seorang guru ngaji juga memiliki sikap tanpa pamrih atau ikhlas dalam pengajarannya, tidak didasari untuk dihormati, cium tangan dan lainnya. Penghormatan terhadap seorang guru yang sangat tinggi terkadang menutup penilaian apa yang dilakukan seseorang tersebut. Terkadang seorang guru ngaji di jadikan pedoman dan panduan dalam bersikap di masyarakat. Semua pendapat dan pemikirannya akan dijadikan dasar dalam bertindak dan berpikir dari muridnya.
Jadi jangan remehkan profesi guru ngaji , Karena guru ngaji merupakan peletak dasar dari akhlak seseorang yang akan menentukan  bagaimana orang tersebut bersikap di masyarakat dan bukan hanya mengajarkan membaca kitab suci saja, tapi juga harus memberi contoh yang baik dalam segala perbuatannya, pemikirannya dan dalam ucapannya.


Hasil Observasi
Nama TPA      : Sanggar Ceria
Tempat            : Dibelakang Stasiun Kereta Api Bekasi
Sanggar Ceria ini adalah sanggar yang didirikan khusus untuk mengajar anak-anak jalanan. Sanggar ceria ini mengajar setiap hari minggu dari jam 10.00 sampai jam 12.00 . Disanggar ini terdapat kurang lebih 20 murid yang datang untuk belajar setiap minggunya. Disanggar ini terdapat 10 guru ngaji yang datang untuk mengajar secara bergantian setiap minggunya. Guru ngaji tersebut berasal dari komunitas lembaga dakwah kampus Universitas Gunadarma atau yang biasa dikenal dengan Fajrul Islam.
Motivasi para guru ngaji untuk mengajar di sanggar ini karena mereka peduli terhadap akhlak dan pendidikan anak-anak jalanan. Salah satu guru ngaji di sanggar ceria , Mentari berpendapat bahwa lingkungan anak didik sangat berpengaruh dengan pola tingkah laku anak didik. Maka, mereka mau mencoba untuk meredam perilaku yang tidak diinginkan itu dengan pengajaran berupa iqro, adab, shalat, puasa. Dan karena terdapat beberapa dari pihak keluarga anak didik  yang tidak bisa menyekolahkan anaknya , maka anak didik mereka juga diberikan pelajaran yang sama seperti pelajaran yang didapat disekolah seperti mengajarkan menulis dan membaca juga pelajaran berhitung.Fasilitas yang ada disana memang belum mencukupi karena masih kurangnya alat tulis dan buku buku pelajaran. Disanggar ini , anak didik tidak dipungut biaya apapun. Dan sumber pendanaan mereka, didapatkan dari sumbangan simpatisan yang empati saat mereka bercerita tentang Sanggar Ceria. Orang tua anak didik di Sanggar Ceria juga mendukung penuh adanya kegiatan sanggar ceria ini. Karena sebagian besar orang tua murid belum bisa mengaji dan mengajar anaknya.
K-BATAR adalah sebutan Kelompok Belajar Anak pinTAR untuk anak-anak yang mengaji di Sanggar Ceria. Umumnya murid yang mengaji disini berusia 4 s.d 12 tahun. Mereka sangat antusias ketika menerima pelajaran yang diberikan oleh para guru ngaji di Sanggar Ceria. Harapan besar dari para guru ngaji di sanggar ini adalah anak-anak dapat tumbuh menjadi anak yang shaleh dan shalehah, cerdas, berakhlaq mulia dan mempunyai semangat yang tinggi untuk bisa terus sekolah dan mengejar cita-citanya. Meskipun hidup sebagai anak jalanan mereka harus punya etika hidup sebagaimana mestinya orang islam serta tidak meninggalkan shalat 5 waktu dan ibadah yang lainnya. Amin.
Itulah hasil observasi saya di Sanggar Ceria. dapat disimpulkan bahwa memang benar pepatah yang mengatakan "Guru adalah Pahlawan Tanpa Tanda Jasa" . Semoga perbuatan baik yang para guru ngaji lakukan di Sanggaar Ceria , kelak mendapat balasan yang setimpal dari Allah dan selalu di beri rezeki yang melimpah oleh Allah. Amin. Semoga tulisan saya bermanfaat.
Bekasi, 25 November 2012