TUGAS
BAHASA INDONESIA
Dosen
Pembimbing : Sugito Martowirjo
Disusun
Oleh:
Kelas
3KA28
Ika
Intan Rahmawati (13110400)
Apa sih yang ada di dalam fikiran kalian tentang
Guru Ngaji? Mungkin seperti seorang perempuan yang berjilbab lebar , memakai
baju gamis, bergelang tasbih dan selalu membawa Al-Quran? Atau seorang lelaki
yang selalu memakai peci dan baju kokoh serta membawa Al-Quran? Yah, memang
benar biasanya seorang Guru Ngaji digambarkan seperti itu. Mungkin kamu sewaktu
kecil pernah berkumpul di mushala, pagi hari atau sore hari bersama teman-teman
untuk mengaji . Pasti kalau kita mengaji kita membutuhkan guru atau yang
disebut dengan Guru Ngaji untuk mengajarkan dan membimbing kita supaya kelak
kita pandai membaca Al-Quran. Tapi
sebenarnya tujuan guru ngaji mengajarkan anak didiknya bukan hanya sekedar
mengajarkan membaca Al-Quran , namun juga untuk meletakkan dasar dari
pengetahuan agama dan menunjang pendidikan agama dari usia dini terutama aqidah
dan akhlak kita.
Memang tidak dibutuhkan sebuah kriteria khusus untuk
menjadi seorang guru ngaji, banyak yang bilang yang penting punya kemampuan
dalam membaca Al-Quran dan mengajarkannya , hal tersebut sudah cukup . Tapi
sebenarnya seorang guru ngaji adalah orang pertama yang akan menjawab
pertanyaan muridnya terutama mengenai hal-hal yang yang membutuhkan jawaban
bijaksana, misalnya sesuatu yang dilihat dari sudut pandang agama.
Seorang guru ngaji juga memiliki sikap tanpa pamrih
atau ikhlas dalam pengajarannya, tidak didasari untuk dihormati, cium tangan
dan lainnya. Penghormatan terhadap seorang guru yang sangat tinggi terkadang
menutup penilaian apa yang dilakukan seseorang tersebut. Terkadang seorang guru
ngaji di jadikan pedoman dan panduan dalam bersikap di masyarakat. Semua
pendapat dan pemikirannya akan dijadikan dasar dalam bertindak dan berpikir
dari muridnya.
Jadi jangan remehkan profesi guru ngaji , Karena
guru ngaji merupakan peletak dasar dari akhlak seseorang yang akan
menentukan bagaimana orang tersebut
bersikap di masyarakat dan bukan hanya mengajarkan membaca kitab suci saja,
tapi juga harus memberi contoh yang baik dalam segala perbuatannya,
pemikirannya dan dalam ucapannya.
Hasil
Observasi
Nama
TPA : Sanggar Ceria
Tempat : Dibelakang Stasiun Kereta Api
Bekasi
Sanggar
Ceria ini adalah sanggar yang didirikan khusus untuk mengajar anak-anak
jalanan. Sanggar ceria ini mengajar setiap hari minggu dari jam 10.00 sampai
jam 12.00 . Disanggar ini terdapat kurang lebih 20 murid yang datang untuk
belajar setiap minggunya. Disanggar ini terdapat 10 guru ngaji yang datang
untuk mengajar secara bergantian setiap minggunya. Guru ngaji tersebut berasal
dari komunitas lembaga dakwah kampus Universitas Gunadarma atau yang biasa
dikenal dengan Fajrul Islam.
Motivasi
para guru ngaji untuk mengajar di sanggar ini karena mereka peduli terhadap
akhlak dan pendidikan anak-anak jalanan. Salah satu guru ngaji di sanggar ceria
, Mentari berpendapat bahwa lingkungan anak didik sangat berpengaruh dengan
pola tingkah laku anak didik. Maka, mereka mau mencoba untuk meredam perilaku
yang tidak diinginkan itu dengan pengajaran berupa iqro, adab, shalat, puasa.
Dan karena terdapat beberapa dari pihak keluarga anak didik yang tidak bisa menyekolahkan anaknya , maka anak
didik mereka juga diberikan pelajaran yang sama seperti pelajaran yang didapat
disekolah seperti mengajarkan menulis dan membaca juga pelajaran berhitung.Fasilitas
yang ada disana memang belum mencukupi karena masih kurangnya alat tulis dan
buku buku pelajaran. Disanggar ini , anak didik tidak dipungut biaya apapun. Dan
sumber pendanaan mereka, didapatkan dari sumbangan simpatisan yang empati saat
mereka bercerita tentang Sanggar Ceria. Orang tua anak didik di Sanggar Ceria
juga mendukung penuh adanya kegiatan sanggar ceria ini. Karena sebagian besar
orang tua murid belum bisa mengaji dan mengajar anaknya.
K-BATAR
adalah sebutan Kelompok Belajar Anak pinTAR untuk anak-anak yang mengaji di
Sanggar Ceria. Umumnya murid yang mengaji disini berusia 4 s.d 12 tahun. Mereka
sangat antusias ketika menerima pelajaran yang diberikan oleh para guru ngaji
di Sanggar Ceria. Harapan besar dari para guru ngaji di sanggar ini adalah
anak-anak dapat tumbuh menjadi anak yang shaleh dan shalehah, cerdas, berakhlaq
mulia dan mempunyai semangat yang tinggi untuk bisa terus sekolah dan mengejar
cita-citanya. Meskipun hidup sebagai anak jalanan mereka harus punya etika
hidup sebagaimana mestinya orang islam serta tidak meninggalkan shalat 5 waktu
dan ibadah yang lainnya. Amin.
Itulah
hasil observasi saya di Sanggar Ceria. dapat disimpulkan bahwa memang benar
pepatah yang mengatakan "Guru adalah Pahlawan Tanpa Tanda Jasa" .
Semoga perbuatan baik yang para guru ngaji lakukan di Sanggaar Ceria , kelak
mendapat balasan yang setimpal dari Allah dan selalu di beri rezeki yang
melimpah oleh Allah. Amin. Semoga tulisan saya bermanfaat.
Bekasi,
25 November 2012
Tidak ada komentar:
Posting Komentar