Senin, 26 September 2011

Organisasi Sebagai Wadah dan Sebagai Proses





Teori organisasi mulai muncul pada abad 19 dilatarbelakangi oleh Revolusi Inggris dan lahirnya perusahaan raksasa di Amerika Serikat.


 Pengertian Organisasi


Manusia biasanya mengutaraka argumen-argumen menurut pendapatnya masing-masing, seperti hal nya pendapat mereka terhadap Organisasi, sehingga terjadi banyak pendapat, tetapi setelah ditelusuri sebab dan asalnya, sesungguhnya maksud dari pendapat mereka tidaklah jauh berbeda. Berikut ini kutipan artikel-artikel yang saya temukan dan telah saya baca :


Organisasi adalah satu jenis wadah perlengkapan di masyarakat yang dibuat oleh orang-orang dengan tujuan dapat memperoleh efesiensi kerja tertentu yang sebesar-besarnya. Organisasi itu sendiri dibentuk oleh orang-orang dengan tujuan tertentu yang dapat dipetik hasilnya secara bersama-sama, berarti cukup ditangani secara sendiri atau perorangan, maka orang-orang tidak akan membuat wadah yang disebut organisasi.


Ada pula yang mengatakan bahwa organisasi adalah studi tentang bagaimana organisasi menjalankan fungsinya dan bagaimana mereka mempengaruhi dan dipengaruhi oleh orang-orang yang bekerja di dalamnya ataupun masyarakat di lingkup kerja mereka.


Masalah adalah segala sesuatu yang segala sesuatu yang ada hubungannya dengan kepentingan organisasi yang memerlukan pemecahan dan pengambilan keputusan.


a) Secara sederhana, organisasi adalah suatu kerjasama sekelompok orang untuk mencapai tujuan bersama yang diinginkan dan mau terlibat dengan peraturan yang ada.


b) organisasi ialah suatu wadah atau tempat untuk melakukan kegiatan bersama, agar dapat mencapai tujuan yang telah ditetapkan bersama.




Jadi, Organisasi sebagai wadah adalah tempat semua berlangsungnya kegiatan itu dilakukan oleh sekelompok orang untuk mencapai tujuan


misal nya forum php adalah tempat kita berbagi semua pengetahuan tentang php dan di forum itu kita bisa berinteraksi dengan khayalak orang banyak dengan cara ngobrol atau biasa disebut dalam bahasa inggris "chatting",


Organisasi sebagai proses
yaitu organisasi sebagai suatu sistem proses interaksi antara orang-orang yang bekerjasama, baik formal maupun informal.Baik saat pembagian keja maupun cara bekerja sama .




SEJARAH TIMBULNYA ORGANISASI



kepemudaan bersifat kedaerahan yang berkembang pada masa Pergerakan Nasional Indonesia, antara lain sebagai berikut.
1) Trikoro Dharmo/Jong Java
Gerakan pemuda Indonesia sebenarnya telah dimulai sejak berdirinya Budi Utomo. Para pendiri Budi Utomo sebenarnya adalah para pemuda yang masih menjadi mahasiswa STOVIA. Namun, sejak kongres pertama, kepengurusan Budi Utomo diambil alih kaum priayi (bangsawan) dan para pegawai negeri. Tindakan tersebut membuat para pemuda kecewa kemudian keluar dari Budi Utomo.

Pada tanggal 7 Maret 1915, para pemuda mantan anggota Budi Utomo mendirikan organisasi Trikoro Dharmo di Batavia. Para pemimpinnya, antara lain R. Satiman Wiryosanjoyo (ketua), Sunardi atau Wongsonegoro (wakil ketua), Sutomo (sekretaris), dan pengurus lainnya, seperti Muslich, Musodo, dan Abdul Rachman. Trikoro Dharmo hanya untuk anak-anak sekolah menengah yang berasal dari Pulau Jawa dan Madura. Trikoro Dharmo artinya tiga tujuan mulia. Adapun tujuan organisasi Trikoro Dharmo adalah sebagai berikut:
a) Mempererat tali hubungan pelajar pribumi pada sekolah menengah dan perguruan kejuruan.
b) Menambah pengetahuan umum bagi anggotanya.
c) Membangkitkan dan mempertajam perasaan buat segala bahasa dan kebudayaan Hindia.
d) Memperkukuh rasa persatuan dan kesatuan di antara para pemuda Jawa, Sunda, Madura, Bali, dan Lombok.

Pada tahun 1918 lewat kongresnya yang pertama di Solo, nama Trikoro Dharmo diubah menjadi Jong Java. Hal itu dimaksudkan agar para pemuda dari luar Pulau Jawa yang tata sosialnya berlandaskan budaya Jawa bersedia menjadi anggota Jong Java. Kegiatan Jong Java berkisar pada masalah-masalah sosial dan kebudayaan. Misalnya, pemberantasan buta huruf, kepanduan, dan kesenian. Jong Java tidak ikut terjun dalam dunia politik dan tidak pula mencampuri urusan agama tertentu. Anggotanya dilarang menjalankan aktivitas politik atau menjadi anggota partai politik. Akan tetapi, sejak tahun 1924 karena pengaruh gerakan radikal, Syamsuridjal (ketua) mengusulkan agar anggota yang sudah berusia 18 tahun diberi kebebasan berpolitik dan juga memasukkan program memajukan agama Islam. Usul ini ditolak. Akibatnya, para anggota yang menghendaki terjun ke dunia politik dan ingin memajukan agama Islam mendirikan Jong Islamieten Bond. Organisasi Jong Islamieten Bond dipimpin oleh Syamsuridjal dengan mengangkat Haji Agus Salim sebagai penasihatnya.

Karena kuatnya pengaruh pergerakan politik, dalam kongresnya di Solo (17–31 Desember 1926) ditegaskan oleh ketuanya, Sunardi Jaksodipuro bahwa tujuan Jong Java tidak hanya terbatas untuk membangun cita-cita Jawa Raya saja, tetapi harus bercita-cita persatuan dan Indonesia merdeka. Untuk itu, anggota yang berusia di bawah 18 tahun hanya diperkenankan mengikuti kegiatan studi, seni, olahraga, dan kepanduan. Anggota yang berusia di atas 18 tahun boleh mengikuti rapat-rapat politik.

2) Jong Sumateranen Bond (9 Desember 1917)
Sejalan dengan lahirnya Trikoro Dharmo (1915) yang berubah nama menjadi Jong Java (1918), pada tanggal 9 Desember 1917 di Batavia berdiri Jong Sumateranen Bond. Adapun tujuannya adalah sebagai berikut:
a) mempererat persaudaraan pemuda pelajar dari Sumatra dan membangkitkan perasaan bahwa mereka terpanggil untuk menjadi pemimpin dan pendidik bangsa
b) membangkitkan perhatian anggotanya dan orang luar untuk menghargai adat istiadat, seni, bahasa, kerajinan, pertanian, dan sejarah Sumatra Untuk mencapai tujuan itu, dilakukan usaha-usaha sebagai berikut
a) menghilangkan perasaan prasangka etnis di kalangan orang-orang Sumatra
b) memperkuat perasaan saling membantu
c) bersama-sama mengangkat derajat penduduk Sumatera dengan alat propaganda, kursus, dan ceramah-ceramah.

Berdirinya Jong Sumateranen Bond dapat diterima oleh para pemuda Sumatra yang berada di kota-kota lainnya. Oleh karena itu, dalam waktu singkat organisasi ini sudah mempunyai cabang di Bogor, Serang, Sukabumi, Bandung, Purworejo, dan Bukittinggi. Dari organisasi inilah kemudian muncul tokoh-tokoh nasional, seperti Moh. Hatta, Muh. Yamin, dan Sutan Syahrir. Makin tebalnya jiwa nasional di kalangan pemuda Sumatera menyebabkan nama Jong Sumateranen Bond yang menggunakan istilah Belanda diubah menjadi Pemoeda Soematera.

3) Jong Ambon
Jong Ambon didirikan pada tahun 1918. Sebelum itu, sebenarnya telah lahir berbagai organisasi yang didirikan oleh orang-orang Ambon. Misalnya, Ambonsch Studiefonds (1909) oleh Tehupeilory; Ambons Bond (1911) untuk pegawai negeri: Mena Muria (1913) di Semarang; Sou Maluku Ambon di Ambon. Organisasi tersebut bertujuan memajukan ekonomi suku bangsa Ambon.

4) Jong Minahasa dan Jong Celebes
Jong Minahasa didirikan pada tanggal 25 April 1919 oleh tokoh muda Minahasa, Ratu Langie. Jong Minahasa tampaknya sebagai lanjutan dari organisasi yang telah dibentuk sejak 1912 di Semarang, yaitu Rukun Minahasa. Pada tahun 1917 muncul pula organisasi Minahasa Celebes di Jakarta. Akan tetapi, dalam kenyataan Jong Minahasa dan Jong Celebes tidak dapat tumbuh karena jumlah pelajar dari Sulawesi tidak banyak.

5) Perkumpulan Pemuda Daerah Lainnya
Pergerakan pemuda dari daerah lainnya yang muncul pada masa Pergerakan Nasional, antara lain sebagai berikut:
a) Sekar Rukun (1920) didirikan oleh para pemuda Sunda di Jakarta.
b) Pemuda Betawi didirikan oleh para pemuda asli Jakarta yang dipimpin oleh Husni Thamrin.
c) Amorsch Verbond didirikan di Makassar (8 Juni 1922) untuk suku Timor.
d) Jong Batak Bond didirikan untuk suku Batak pada tahun 1926.



sumber:
http://afterblind.blogspot.com/2010/11/arti-pentingnya-organisasi-dan-metode.html
http://www.ilmumanajemen.com/index.php?option=com_content&view=article&id=50:peorg&catid=53:mnorg&Itemid=29
http://sulandraamensambas.blogspot.com/2011/06/sejarah-munculnya-organisasi-organisasi_20.html

Tidak ada komentar:

Posting Komentar